A.
JUDUL PROGRAM
Budidaya Ikan
Lele Organik Menggunakan Kotoran Sapi dengan Sistem Decklid Sebagai Sarana untuk Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa
IKIP PGRI Madiun.
B.
LATAR BELAKANG MASALAH
Ikan
lele merupakan salah satu ikan ekonomis, khususnya dalam budidaya ikan air
tawar di Indonesia.
Ikan lele yang dulunya dicitrakan sebagai ikan yang hidup di lahan kotor dan
tercemar, serta merupakan makanan masyarakat kelas bawah ini, kini menjadi
komoditas komersial dan "naik kelas"
Budidaya
ikan lele secara konvensional dan pemberian pakan lele dengan pelet secara
penuh ternyata memiliki banyak kelemahan. Risiko yang sering dialami diantaranya,
dari segi penggunaan kolam konvensional adalah kekeringan air atau sebaliknya
malah kebanjiran. Pada musim kemarau, kolam gali akan mengalami kekurangan air,
bahkan kering. Sementara pada musim hujan, air dalam kolam dapat meluap hingga
melampaui tinggi pematang kolam. Sedangkan dari segi pakan, penggunaan pakan
pelet secara penuh ternyata mengeluarkan banyak biaya.
Salah
satu teknologi budidaya yang sangat cocok untuk budidaya ikan lele adalah
dengan membudidayakan ikan lele organik menggunakan kotoran sapi dengan sistem
decklid atau kolam terpal. Budidaya ikan lele organik ini
dilakukan dengan alami untuk mengasilkan lele organik. Budidaya lele dengan
cara organik bisa menghemat pengeluaran biaya pakan lele dan hasil panen ikan
lele ternyata lebih gurih. Pengertian lele organik disini adalah dengan
mengadopsi pola hidup lele di habitat aslinya yaitu alam bebas dan pakannya
berasal dari pakan organik yang tersedia di alam. Penggunaan sistem deklid
adalah dengan cara penggunaan terpal pada kolam.
Perbedaan
budidaya lele organik dan non organik
yaitu pakan bukan tidak sepenuhnya berasal dari pakan pabrikan atau sering disebut
pelet, melainkan dari memanfaatkan pakan alami yang disediakan oleh alam.
Pakan alami ini bisa memanfaatkan
penggunaan kotoran sapi. Kotoran sapi
sangat mudah didapat, apalagi di daerah - daerah pedesaan. Pemanfaatan kotoran
sapi saat ini hanya untuk pupuk kompos bagi tanaman, namun kotoran sapi ini
bisa digunakan sebagai pakan lele organik juga. Pengolahan kotoran sapi menjadi
pakan lele dilakukan dengan cara meng-komposing terlebih dahulu kotoran sapi
selama 1 bulan dan dimasukkan kedalam karung goni tertutup. Setelah itu baru penaburan pada kolam sebelum kolam ditabur
bibit lele dan setelah satu bulan pertama masa perkembangan lele. Penggunaan pakan
organik ini menghasilkan lele berukuran lebih panjang dari lele biasa dengan
warna lebih kemerahan dibanding lele biasa. Daging lele yang dihasilkan
mempunyai kelebihan berupa rasa yang lebih kuat, tekstur daging lebih kesat,
kenyal, dan tentunya rasanya lebih gurih seperti lele yang ditangkap langsung
di alam bebas.
Budidaya
ikan lele organik menggunakan kotoran sapi dengan system decklid ini diharapkan
mampu untuk memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Dengan merintis usaha yang
tergolong menengah dan pengelolaan yang tidak terlalu menyita waktu mahasiswa.
Dan juga usaha ini diharapkan bisa menciptakan income dan peluang bisnis bagi mahasiswa IKIP PGRI Madiun.
C.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana cara budidaya ikan lele organik menggunakan kotoran sapi dengan sistem decklid untuk menghasilkan lele yang berkualitas
sehingga mampu memunculkan motivasi mahasiswa IKIP PGRI Madiun untuk
berwirausaha ?
2.
Bagaimana cara mengembangkan usaha budidaya ikan lele organik menggunakan kotoran
sapi dengan sistem decklid
agar dapat mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa IKIP PGRI Madiun?
D.
TUJUAN
1.
Menciptakan usaha budidaya ikan lele organik dengan
inovasi baru sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas ikan lele dan
juga untuk meningkatkan motivasi berwirausaha mahasiswa IKIP PGRI Madiun.
2.
Mengembangkan usaha pembuatan budidaya ikan lele organik
dengan inovasi baru agar mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa IKIP PGRI
Madiun.
E.
LUARAN YANG DI HARAPKAN
Dengan adanya PKMK ini, dapat meningkatkan motivasi berwirausaha
dan peluang bisnis bagi mahasiswa IKIP PGRI Madiun sehingga dapat mendatangkan
profit dan menambah income mahasiswa.
Selain itu dengan model budidaya ini bisa meningkatkan hasil ikan lele organik yang
berkualitas dan kuantitas panen lebih meningkat.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
1.
Mahasiswa
Mahasiswa dapat membuka dan mengembangkan usaha serta meningkatkan motivisi
berwirausaha sehingga menghasilkan keuntungan bagi mahasiswa sehingga dapat
meningkatkan pendapatan.
2.
Masyarakat
Masyarakat dapat lebih mudah dalam membudidayakan
ikan lele organic dengan system decklid sehingga dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas ikan lele.
3.
Lingkungan
Budidaya ikan lele organic ini
mengoptimalkan penggunaan kotoran sapi sehingga mampu mengurangi jumlah kotoran
sapi, dan lingkungan menjadi bersih dan segar.
G.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kegiatan pengembangan wirausaha di lingkup mahasiswa
ini menggunakan bekal penguasaan materi, ketrampilan, dan keuletan yang di harapkan mempunyai peluang besar dalam
memperoleh keuntungan bagi mahasiswa.
Proses budidaya ikan lele organik menggunakan kotoran
sapi dengan sistem decklid ini merupakan usaha menengah, tapi dengan modal yang
sedikit dan bisa menghasilkan untung yang banyak.
Dengan adanya model budidaya dengan lele organik menggunakan
kotoran sapi dengan sistem decklid ini mampu mengurangi biaya pakan pelet
sebesar 40% dari jumlah total, karena telah tersedianya makanan alami di dalam
kolam, dan juga akan mampu menghasilkan lele yang berkualitas serta mampu
meningkatkan jumlah panen lele. Hal tersebut akan mendatangkan keuntungan lebih
banyak.
Analisis biaya produksi untuk satu kali periode panen
dapat dihitung dengan menggunakan
perkiraan sebagai berikut:
Tabel 1: Analisis biaya budidaya ikan lele organik menggunakn
kotoran sapi dengan sistem decklid dalam satu periode panen
No.
|
Bahan
|
Jumlah
|
Harga
Per @
|
Total
biaya
|
1.
|
Bibit lele
|
3000
ekor
|
Rp 450,-
|
Rp 1.350.000,-
|
2.
|
Kotoran Sapi
|
-
|
-
|
Rp 125.000,-
|
3.
|
Pakan
|
120
Kg
|
Rp 10.000,-
|
Rp 1.000.000,-
|
Total biaya per periode panen
|
Rp 2.475.000,-
|
|||
Harga jual per Kg
|
Rp 15.000,-
|
|||
Perkiraan jumlah panen 330 Kg
|
Rp 4.950.000,-
|
|||
Profit per panen
|
Rp 2.475.000,-
|
Berdasarkan
pada analisis diatas dapat kita lihat bahwa tiap satu kali panen ikan
lele organik diperoleh laba sekitar Rp
2.475.000,- dengan perkiraan 1 Kg ikan lele seharga Rp. 15.000,- dan
dengan jumlah per Kg 8 – 9 ekor. Setiap 1 kali panen dalam kurun waktu kurang
lebih 3 – 3,5 bulan mahasiswa dapat memanen ikan lele organik.
Proses pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara
menjalin hubungan kemitraan dengan beberapa rumah makan, ataupun penjualan
secara c borongan. Peluang pasar sangat mendukung karena semakin banyak pula
inovasi-inovasi makanan yang berbahan baku
dari ikan lele pada saat ini sehingga membuka peluang yang bagus dalam
mengembangkan usaha ini.
H.
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode yang digunakan dalam PKMK ini adalah:
1.
Konsultasi dengan dosen pendamping tentang proposal
PKMK.
2.
Observasi daerah yang representative untuk kolam ikan.
3.
Membuat rancangan kegiatan tentang dengan prosedur
berikut :
a.
Alat :
- Terpal - Bambu
- Sabit - Gunting
-
Cangkul - Bak
-
Serok - Gergaji
-
Plastik - Palu
-
Ember - Lingis
-
Termometer - Meteran (Alat ukur)
-
Paku - Selang
-
Gayung
b.
Bahan :
-
Bibit lele
-
Kotoran sapi
-
Pakan pelet
-
Karung
-
Air
c.
Cara Pembuatan Kolam :
-
Menggali
lahan dengan kedalaman 90 cm dengan ukuran kolam 4m x 6m
-
Pemasangan
terpal pada tanah galian, terpal dibentuk sesuai kerangka bambu
-
Pengisian
air
-
Pemberian kotoran sapi yang telah dikomposing
d.
Cara Budidaya :
-
Penebaran benih lele ke dalam kolam yang berisi air dan
kotoran sapi yang telah dikomposing selama satu bulan dan kemudian dimasukkan
ke karung goni tertutup sejumlah 5 karung.
-
Pencampuran pupuk organik dari kotoran sapi tersebut
secara langsung dengan air di kolam hingga tingginya bertambah 20 centimeter
-
Tahap terakhir pemanenan lele organik. Lele organik siap dipanen pada minggu
kedelapan
4.
Memasarkan produk hasil PKMK yaitu lele organik dengan menggunakan kotoran sapi.
5.
Menghitung
dan menganalisis harga produksi dan profit.
6.
Evaluasi
program.
7.
Membuat laporan akhir.
I.
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan dengan jadwal
kegiatan berikut :
Tabel 2 : Jadwal kegiatan budidaya
ikan lele organik
No.
|
KEGIATAN
|
BULAN 1
|
BULAN 2
|
BULAN 3
|
BULAN 4
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||||||||||||
1.
|
Konsultasi dengan dosen
pembimbing
|
||||||||||||||||
2.
|
Observasi lahan untuk kolam
|
||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||||||||||||
3.
|
Membuat rancangan kegiatan
|
||||||||||||||||
4.
|
Memasarkan produk dan Menghitung
serta menganalisis harga produksi dan profit
|
||||||||||||||||
5.
|
Evaluasi program dan Membuat
laporan akhir
|
J. RENCANA BIAYA
1. Alat
No
|
NAMA
|
JUMLAH
|
HARGA
SATUAN
|
TOTAL
|
1
|
Terpal
|
2 buah
|
Rp. 350.000,-
|
Rp. 700.000,-
|
2
|
Cangkul
|
3 buah
|
Rp. 35.000,-
|
Rp. 105.000,-
|
3
|
Sabit
|
2 buah
|
Rp. 25.000,-
|
Rp. 50.000,-
|
4
|
Serok
|
3 buah
|
Rp. 35.000,-
|
Rp. 105.000,-
|
5
|
Ember
|
2 buah
|
Rp. 15.000,-
|
Rp. 30.000,-
|
7.
|
Paku
|
3 Kg
|
Rp. 15.000,-
|
Rp. 45.000,-
|
8.
|
Selang
|
20 m
|
Rp. 10.000,-
|
Rp. 200.000,-
|
9.
|
Gayuh
|
3 buah
|
Rp. 7.500,-
|
Rp. 22.500,-
|
10.
|
Bambo
|
7 buah
|
Rp. 20.000,-
|
Rp. 140.000,-
|
11.
|
Bak
|
15 buah
|
Rp. 25.000,-
|
Rp. 375.000,-
|
12.
|
Gergaji
|
3 buah
|
Rp. 30.000,-
|
Rp. 90.000,-
|
13.
|
Palu
|
3 buah
|
Rp. 20.000,-
|
Rp. 60.000,-
|
14.
|
Linggis
|
3 buah
|
Rp. 35.000,-
|
Rp. 105.000,-
|
15.
|
Meteran
|
1 buah
|
Rp. 30.000,-
|
Rp. 30.000,-
|
SUB JUMLAH
|
Rp. 2.057.500,-
|
2. Bahan Habis Pakai
No
|
NAMA
|
JUMLAH
|
HARGA
SATUAN
|
TOTAL
|
1
|
Bibit
lele
|
3000 ekor
|
Rp. 450,-
|
Rp. 1.350.000,-
|
2
|
Pakan
|
120 Kg
|
Rp.
10.000,-
|
Rp. 1.200.000,-
|
3
|
Kotoran sapi
|
-
|
-
|
Rp. 125.000,-
|
2
|
Karung
|
20 buah
|
Rp.
10.000,-
|
Rp. 200.000,-
|
3
|
Operasional
(kuli)
|
4 orang / 4 hari
|
Rp.
35.000,-
|
Rp. 560.000,-
|
SUB JUMLAH
|
Rp. 3.435.000,-
|
3. Sarana Penunjang
No
|
NAMA
|
JUMLAH
|
HARGA
SATUAN
|
TOTAL
|
1
|
CD
|
1 pak
|
Rp. 45.000,-
|
Rp. 45.000,-
|
2
|
Kertas A4
|
2 rim
|
Rp. 38.000,-
|
Rp. 76.000,-
|
3
|
Penggunaan Handycam
|
Rp. 2 jam/
minggu
|
Rp. 100.000,-
|
Rp. 100.000,-
|
4
|
Penggunaan kamera digital
|
1 kali
|
Rp. 100.000,-
|
Rp. 100.000,-
|
5
|
Cetak Foto
|
30
|
Rp. 3000,-
|
Rp. 90.000,-
|
SUB JUMLAH
|
Rp. 411.000,-
|
4.
Transportasi
No
|
NAMA
|
JUMLAH
|
HARGA
SATUAN
|
TOTAL
|
1
|
Observasi awal
|
3 orang
|
Rp. 20.000,-
|
Rp. 60.000,-
|
2
|
Pencarian bahan 5 kali
|
3 Orang
|
Rp. 50.000,-
|
Rp. 150.000,-
|
3
|
Pemasaran produk
|
3 Orang
|
Rp. 50.000,-
|
Rp. 150.000,-
|
SUB JUMLAH
|
Rp. 360.000,-
|
5. Pembuatan Proposal dan Laporan
No
|
NAMA
|
JUMLAH
|
HARGA
SATUAN
|
TOTAL
|
1.
|
Pencarian Referensi
|
-
|
-
|
Rp. 100.000,-
|
2.
|
Fotocopy
|
10 eks
|
Rp. 15.000,-
|
Rp. 150.000,-
|
3.
|
Penjilidan
|
10 eks
|
Rp. 10.000,-
|
Rp. 100.000,-
|
SUB JUMLAH
|
Rp. 350.000,-
|
Total Biaya
No
|
NAMA
|
JUMLAH
|
1.
|
Alat
|
Rp. 2.057.500,-
|
2.
|
Bahan habis pakai
|
Rp. 3.435.000,-
|
3.
|
Sarana Penunjang
|
Rp. 411.000,-
|
4.
|
Transportasi
|
Rp. 360.000,-
|
5.
|
Pembuatan proposal dan laporan akhir
|
Rp. 350.000,-
|
JUMLAH
|
Rp 6.613.500,-
|
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP TIM PKM
a.
Daftar
Riwayat Hidup Ketua Pelaksana
1.
Nama :
Ninik Kurnia Nastiti
2.
Tempat dan tanggal lahir : Magetan, 06 Oktober
1988
3.
NPM/ Semester
: 07321.183 / VII
4.
Fakultas
/ prodi : FPBS / Pendidikan Bahasa Indonesia
5.
Perguruan tinggi
: IKIP PGRI MADIUN
6.
Alamat rumah :
Desa karangmojo, Kec. Kartoharjo,
Kab. Magetan
7.
Riwayat
Pendidikan :
No
|
Jenjang
pendidikan
|
Nama Lembaga, Jurusan
|
Tahun Lulus
|
a.
|
TK
|
Dharma wanita
|
1995
|
b.
|
SD
|
SDN Karangmojo 2
|
2001
|
c.
|
SLTP
|
MTSN 1 Karangmojo
|
2004
|
d.
|
SLTA
|
SMAN 1 Barat
|
2007
|
8.
Kegiatan yang diikuti :
No.
|
Organisasi
|
Jabatan
|
Tahun
|
1.
|
Badan Eksekutif Mahasiswa
|
Menteri PSDM
|
2009 – 2010
|
2.
|
UKM UKKI AT-TARBIYAH
|
DPP
|
2010-2011
|
3.
|
KAMMI AL-QUDS
|
Pengurus KASTRAT
|
2010-2011
|
9.
Karya ilmiah yang pernah dihasilkan:
No.
|
Judul
|
Jenis
|
Tahun
|
1
|
Produksi Jamur Crispy Aneka Rasa
Sebagai Alternatif Makanan Ringan Ciri Khas Kabupaten Madiun
|
PMW
|
2010
|
Madiun, 20 September 2010
Ninik Kurnia Nastiti
NIM. 07321. 183
b.
Daftar
Riwayat Hidup Anggota Pelaksana :
1.
Nama : Niken Octavianti
2.
Tempat dan tanggal lahir : Ambon,
31 Oktober 1989
3.
NPM/ Semester : 07321.178 / VII
4. Fakultas / prodi : FPBS / Pendidikan Bahasa Inggris
5. Perguruan tinggi
: IKIP PGRI MADIUN
6. Alamat rumah : Jln. Raya maospati RT : 01 RW : 02 Bandar,
Sukomoro Magetan
7. Riwayat pendidikan :
No
|
Jenjang
pendidikan
|
Nama Lembaga, Jurusan
|
Tahun Lulus
|
a.
|
SD
|
SDN Magetan IV
|
2001
|
b.
|
SLTP
|
SLTPN 3 Magetan
|
2003
|
c.
|
SLTA
|
SMAN 2 Magetan
|
2006
|
8. Pengalaman Organisasi :
No.
|
Organisasi
|
Jabatan
|
Tahun
|
1.
|
EDSA
(English Department Student’s Association)
|
Koordinator Sie.Seni & Budaya
|
2008 - 2009
|
2.
|
Teater Bissik
|
Anggota Sie.Kaderisasi
|
2007 - 2008
|
3.
|
Paduan Suara
|
Wakil Ketua
|
2009 - 2010
|
Madiun, 20 September 2010
Niken
Octavianti
NIM. 07321. 178
c.
Daftar
Riwayat Hidup Anggota Pelaksana :
1.
Nama
: Rina Puji Astuti
2.
Tempat dan tanggal lahir : Ngawi, 22 Oktober 1989
3.
NPM/ Semester : 08421.064/ V
4.
Fakultas / prodi : FPMIPA / Pendidikan Fisika
5.
Perguruan tinggi : IKIP PGRI MADIUN
6.
Alamat : Jl. Ahmad yani no 09. Rt : 04 Rw :
03 Kec. Geneng Kab. Ngawi
7.
Riwayat Pendidikan :
No
|
Jenjang pendidikan
|
Nama Lembaga, Jurusan
|
Tahun Lulus
|
a.
|
TK
|
Nawa Kartika Ngawi
|
1996
|
b.
|
SD
|
SDN Klitik I
|
2002
|
c.
|
SLTP
|
SLTPN 1 Klitik
|
2005
|
d.
|
SLTA
|
SMAN PGRI 1
Ngawi
|
2008
|
8.
Kegiatan yang pernah diikuti:
No.
|
Organisasi
|
Jabatan
|
Tahun
|
1.
|
Resimen Mahasiswa (MENWA)
|
Pengurus
|
2009 – 2010
|
9.
Karya ilmiah
yang pernah dihasilkan:
No.
|
Judul
|
Jenis
|
Tahun
|
1.
|
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan
Bekatul Menjadi Olahan Brownies Mocatul
|
PKM - M
|
2009
|
Madiun, 20 September 2010
Rina Puji Astuti
NIM. 07321. 064
Lampiran 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PENDAMPING
a.
Daftar Riwayat
Hidup Dosen Pendamping
Nama
: Nuri Ati Ningsih
Tempat dan tanggal lahir : Madiun, 14 Februari 1975
NIK
: 110 385
Jabatan Fungsional :
Dosen tetap IKIP PGRI Madiun
Jabatan
Struktural : Kaprodi
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas/Program
Studi : FPBS/PBI
Perguruan
tinggi : IKIP PGRI
Madiun
Karya yang pernah dihasilkan:
No
|
Judul
|
Tahun
|
1
|
Kesalahan Morphologi Bahasa Inggris Mahasiswa IKIP
PGRI Madiun
|
2008/2009
|
Madiun, 20 September 2010
Nuri Ati Ningsih
NIK. 110 385
Lampiran
3
PROSEDUR BUDIDAYA IKAN
LELE ORGANIK MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI DENGAN SISTEM DECKLID
a. Alat :
-
Terpal - Bambu
-
Sabit - Gunting
-
Cangkul - Bak
-
Serok - Gergaji
-
Plastik - Palu
-
Ember - Lingis
-
Termometer - Meteran (Alat ukur)
-
Paku - Selang
-
Gayung
b. Bahan :
-
Bibit lele
-
Kotoran sapi
-
Pakan pelet
-
Karung
-
Air
c. Cara
Pembuatan Kolam :
-
Menggali
lahan dengan kedalaman 90 cm dengan ukuran kolam 4m x 6m
-
Pemasangan
terpal pada tanah galian, terpal dibentuk sesuai kerangka bambu
-
Pengisian air
-
Pemberian kotoran sapi yang telah dikomposing
d. Cara
Budidaya :
-
Penebaran benih lele ke dalam kolam yang berisi air dan
kotoran sapi yang telah dikomposing selama satu bulan dan kemudian dimasukkan
ke karung goni tertutup sejumlah 5 karung.
-
Pencampuran pupuk organik dari kotoran sapi tersebut
secara langsung dengan air di
kolam hingga tingginya bertambah 20 centimeter
-
Tahap terakhir pemanenan lele organik. Lele organik siap dipanen pada minggu
kedelapan
gan ane lagi bngun kolem lele pke bata
BalasHapusnah yg mau ane tanyai,,
setelah nie kolem beres, baiknya lngsung di isi lele or gmnn??
mohon pencerahannya ya suhu,,,